06 Juni 2008

Sejarah Surabaya Dan Foto Kenangan Surabaya


Kota surabaya secara resmi berdiri pada tahun 1293. Tepat pada tanggal peristiwa kemenangan Raden Wijaya, Raja pertama Mojopahit melawan pasukan keraja’an Cina.




Kota surabaya secara resmi berdiri pada tahun 1293. Tepat pada tanggal peristiwa kemenangan Raden Wijaya, Raja pertama Mojopahit melawan pasukan keraja’an Cina. Peranan kota Surabaya sebagai kota pelabuhan sangat penting sejak dahulu. Saat itu sungai Kalimas merupakan sungai yang dipenuhi perahu-perahu yang berlayar menuju pelosok Surabaya.Sejarah Perjuangan kota Surabaya juga sangat berkaitan dengan revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak penjajahan Belanda maupun Jepang, rakyat Surabaya bertempur untuk merebut kemerdekaan. Puncaknya pada tanggal 10 Nopember 1945, rakyat surabaya berhasil menduduki Hotel Oranye (sekarang Hotel Mojopahit) yang saat itu menjadi simbol kolonialisme. Karena kegigihannya itu, maka setiap tanggal 10 Nopember, Indonesia memperingatinya sebagai hari Pahlawan. Sampai sekarang setiap tanggal 10 November 2007, warga kota Surabaya memperingati hari pahlawan. Hari Pahlawan ini ditetapkan untuk memperingati pejuang kota ini yang berjuang hingga menemui kematian demi merobek bendera Belanda yang berkibar di atap hotel Oranye, sekarang hotel Majapahit, menjadi bendera merah putih.Berbagai acara dilangsungkan di jalanan kota seperti tabur bunga di jembatan merah oleh para veteran perang, pawai hari pahlawan oleh murid-murid sekolah. Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam prasasti Trowulan I berangka 1358 M. Dalam prasasti tersebut terungkap bahwa Surabaya (Churabhaya) masih berupa desa ditepian sungai Berantas sebagai salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang sungai tersebut. Surabaya (Churabhaya) atau dalam abjad tempoe doloe Soerabadja juga tercantum dalam pujasastra Negara Kertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca tentang perjalanan pesiar baginda Hayam Wuruk pada tahun 1385 M dalam pupuh XVII (bait ke 5, baris terakhir)

0 comments: